WAWASAN NUSANTARA "PEMANFAATAN KEKAYAAN LAUT INDONESIA"
MAKALAH
WAWASAN NUSANTARA
“PEMANFAATAN KEKAYAAN LAUT INDONESIA”
NAMA:
VANYA AMANDA SETYAWANTY (47218204)
KELAS:
1DA01
DOSEN PEMBIMBING:
SRI WALUYO
UNIVERSITAS GUNADARMA
DIREKTORAT BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. I
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan tentang Wawasan
Nusantara .................................................................... 3
2.2 Profil Laut Indonesia ...........................................................................................
4
2.3 Kekayaan Laut
Indonesia ...........................................................................................
4
2.4 Masalah Pemanfaatan
Kekayaan Laut Indonesia ....................................................... 5
2.5 Upaya Pemanfaatan
Kekayaan Laut Indonesia ....................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................
6
3.2 Saran ...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Pemanfaatan Kekayaan Laut
Indonesia”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
Depok, 19 April 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak dahulu kala Indonesia
dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan luasnya lautan yang
dimiliki banyak potensi kekayaan laut yang dapat kita manfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Selain
ikan, berbagai sumber daya lain terdapat di sini, seperti pertambangan, rumput laut, terumbu karang, dan sebagainya. Semuanya
memiliki nilai ekonomi yang sangat besar untuk kesejahterakan rakyat, terutama
kaum nelayan. Nelayan memiliki posisi yang cukup strategis mengingat dua
pertiga wilayah Nusantara adalah laut.
Namun seringkali nelayan tidak berdaya secara ekonomi dan terjerat kemiskinan.
Karena itu perlu upaya untuk
memberdayakan nelayan demi meningkatkan kesejahterannya. Sumber daya laut yang ada di Indonesia memang
sangat besar, jika dikelola dengan baik, maka bisa meningkatkan kesejahteraan
rakyat, khususnya nelayan dan masyarakat pesisir. Sehingga ketahanan ekonomi
akan terwujud.
Laut Indonensia memiliki kekayaan sumber daya berlimpah. Namun
pengelolaan dan regulasi yang mengatur penggunaan kekayaan laut tersebut
dinilai masih kurang memberi keuntungan bagi negara. Sehingga perlu upaya-upaya
dari berbagai pihak untuk bekerjasama dalam pemanfaatan kekayaan laut secara
optimal dan terarah. Karena itulah saya tertarik untuk membuat makalah berjudul
“Pemanfaatan Kekayaan Laut Indonesia”.
Wawasan
nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan
untuk mencapai tujuan nasional.
Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Kata wawasan berarti
pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan istilah
nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau indonesia yang terletak di antara samudera pasifik dan
samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan benua Australia.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik dan landasan visional bangsa Indonesia
pada hakikatnya merupakan perwujudan ideologi pancasila. Wawasan nusantara
mengarahkan visi bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian
dalam berbagai bidang kehidupan nasional seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara
2.
Bagaimanakah profil laut Indonesia?
3.
Seperti apakah kekayaan laut yang dimiliki oleh
Indonesia?
4.
Bagaimana masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan
kekayaan laut Indonesia?
5.
Bagaimana upaya untuk meningkatkan pemanfaatan laut
Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Wawasan
Nusantara
2.
Untuk mengetahui tentang profil laut Indonesia.
3.
Untuk mengetahui kekayaan laut yang dimiliki oleh
Indonesia.
4.
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam
pemanfaatan kekayaan laut Indonesia.
5.
Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan pemanfaatan
laut Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian
Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan menghargai dan
mengutamakan kebhinekaan dalam mencapai tujuan nasional.
Secara etimologis kata Wawasan
Nusantara berasal dari bahasa Jawa, yaitu Wawas, Nusa, dan Antara. Arti kata
wawas adalah Pandangan, Tinjauan, Penglihatan Indrawi. Kata Nusa berarti pulau
atau kesatuan kepulauan, sedangkan Antara berarti dua benua dan dua samudera.
Sehingga pengertian Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap kesatuan kepulauan yang
berada di antara dua benua (benua Asia dan Australia) dan dua samudera
(samudera hindia dan pasifik).
Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang diterima
sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang tercantum dalam:
- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973
- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
- Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
2.2 Profil Laut Indonesia
Laut
Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km 2 dengan garis pantai
sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya, terutama perikanan laut yang
cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Selain itu
Indonesia tetap berhak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan
kekayaan alam di laut lepas di luar batas 200 mil laut ZEE, serta pengelolaan
dan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan internasional di luar batas
landas kontinen.Nampak bahwa kepentingan pembangunan ekonomi di Indonesia lebih
memanfaatkan potensi sumberdaya daratan daripada potensi sumberdaya perairan
laut.
Memperhatikan
konfigurasi Kepulauan Indonesia serta letaknya pada posisi silang yang sangat
strategis, juga dilihat dari kondisi lingkungan serta kondisi geologinya,
Indonesia memiliki 5 (lima) keunggulan komparatif dibandingkan dengan
negara-negara lain di dunia, yaitu:
- Marine Mega Biodiversity; wilayah perairan Indonesia memiliki keragaman hayati yang tidak ternilai baik dari segi komersial maupun saintifiknya yang harus dikelola dengan bijaksana.
- Plate Tectonic; Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga lempeng tektonik, sehingga wilayah tersebut kaya akan kandungan sumberdaya alam dasar laut, namun juga merupakan wilayah yang relatif rawan terhadap terjadinya bencana alam.
- Dynamic Oceanographic and Climate Variability , perairan Indonesia merupakan tempat melintasnya aliran arus lintas antara samudera Pasifik dan samudera Indonesia, sehingga merupakan wilayah yang memegang peranan penting dalam sistem arus global yang menentukan variabilitas iklim nasional, regional dan global dan berpengaruh terhadap distibusi dan kelimpahan sumberdaya hayati.
Indonesia
dengan konsep Wawasan Nusantara, sebagaimana diakui dunia internasional sesuai
dengan hukum laut internasional (UNCLOS 82), memberikan konsekuensi kepada
negara dan rakyat Indonesia untuk mampu mengelola dan memanfaatkannya secara
optimal dengan tetap memperhatikan hak-hak tradisional dan internasional.
Indonesia
sebagai negara kepulauan telah menetapkan alur perlintasan pelayaran
internasional, yaitu yang dikenal dengan Alur Lintas Kepulauan Indonesia
(ALKI), hal ini mengharuskan kita untuk mengembangkan kemampuan teknik
pemantauannya serta kemampuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.
Pembangunan kelautan
dan perikanan dimasa datang diharapkan menjadi sektor andalan dalam menopang
perekonomian negara dalam pemberdayaan masyarakat yang bergerak di sektor
kelautan dan perikanan. Menyadari hal tersebut, maka peran ilmu pengetahuan dan
teknologi kelautan dan perikanan menjadi sangat penting dan perlu dioptimalkan
serta diarahkan agar mampu melaksanakan riset yang bersifat strategis yang
dapat diaplikasikan oleh masyarakat luas terutama oleh para pelaku industri dan
masyarakat pesisir pada umumnya.
2.3 Kekayaan Laut Indonesia
Tiga per empat dari
keseluruhan wilayah Indonesia adalah lautan. Di dalamnya terdapat lebih dari
17.500 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km yang merupakan garis
pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Banyak sekali kekayaan laut
yang dimiliki negara kita.
Laut kita mengandung banyak
sumber daya yang beragam baik yang dapat diperbaharui seperti perikanan,
terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan plasma nutfah lainnya atau pun
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan gas bumi, barang
tambang, mineral, serta energi kelautan seperti gelombang, angin, dan OTEC
(Ocean Thermal Energy Conversion) yang sedang giat dikembangkan saat ini.
Terdapat 7,5% (6,4 juta
ton/tahun) dari potensi lestari total ikan laut dunia berada di Indonesia.
Kurang lebih 24 juta hektar perairan laut dangkal Indonesia cocok untuk usaha
budi daya laut (marine culture) ikan kerapu, kakap, baronang, kerang mutiara,
dan biota laut lainnya yang bernilai ekonomis tinggi dengan potensi produksi 47
ton/tahun.
Selain
itu lahan pesisir (coastal land) yang sesuai untuk usaha budidaya tambak udang,
bandeng, kerapu, kepiting, rajungan, rumput laut, dan biota perairan lainnya
diperkirakan 1,2 juta hektar dengan potensi produksi sebesar 5 juta per tahun.
Hampir 70% produksi minyak dan gas bumi Indonesia berasal dari kawasan pesisir
dan laut.
Selain itu, Indonesia juga
memiliki keanekaragaman hayati laut pada tingkatan genetik, spesies, maupun
ekosistem tertinggi di dunia. Akan tetapi, saat ini baru 4 juta ton kekayaan
laut Indonesia yang dimanfaatkan. Jika kita telusuri kembali sebenarnya masih
banyak potensi kekayaan laut yang dimiliki Indonesia.
Prakiraan
nilai ekonomi potensi dan kekayaan laut Indonesia yang telah dihitung para
pakar dan lembaga terkait dalam setahun mencapai 149,94 miliar dollar AS atau
sekitar Rp 14.994 triliun.
Potensi ekonomi kekayaan laut
tersebut meliputi perikanan senilai 31,94 miliar dollar AS, wilayah pesisir
lestari 56 miliar dollar AS, bioteknologi laut total 40 miliar dollar AS,
wisata bahari 2 miliar dollar AS, minyak bumi sebesar 6,64 miliar dollar AS dan
transportasi laut sebesar 20 miliar dollar AS.
2.4 Masalah-masalah yang di hadapi
dalam Pemanfaatan Kekayaan Laut
Dengan
kekayaan laut yang melimpah ini, sayangnya belum termanfaatkan secara optimal.
Sumber daya kelautan yang begitu melimpah ini hanya dipandang “sebelah mata”,
Kalaupun ada kegiataan pemanfaatan sumber daya kelautan, maka dilakukan kurang
profesional dan ekstraktif, kurang mengindahakan aspek kelestariannya. Bangsa
Indonesia kurang siap dalam menghadapi segala konsekuensi jati dirinya sebagai
bangsa nusantara atau negara kepulauan terbesar di dunia karena tidak disertai
dengan kesadaran dan kapasitas yang sepadan dalam mengelola kekayaannya.
Di satu sisi Indonesia
memposisikan diri sebagai negara kepulauan dengan kekayaan lautnya yang
melimpah, tetapi di sisi lain Indonesia juga memposisikan diri secara kultural
sebagai bangsa agraris dengan puluhan juta petani yang masih berada di bawah
garis kemiskinan, sedangkan dalam industri modern, negara kita kalah bersaing
dengan negara lain. Semua ini berdampak juga terhadap sektor industri kelautan
sehingga menimbulkan banyak masalah berkaitan dengan pemanfaatan kekayaan laut.
Diantaranya para nelayan Indonesia masih miskin dan tertinggal dalam
perkembangan teknologi kelautan. Kemiskinan dan kemiskinan yang menyelimuti
mereka karena sistem yang sangat menekan seperti pembelian perlengkapan untuk
menangkap ikan yang masih harus lewat rentenir karena jika melalui Bank,
prosesnya yang berbelit-belit dan terlalu birokrasi. Juga dengan produksi
industri kelautan yang keadaannya setali tiga uang, terlihat dari rendahnya
peranan industri domestik seperti nelayan.
Selain itu, banyak nelayan
asing yang mencuri ikan di wilayah perairan kita, tiap tahunnya jutaan ton ikan
di perairan kita dicuri oleh nelayan asing yang rata-rata peralatan tangkapan
ikan mereka jauh lebih canggih dibandingkan para nelayan tradisional kita.
Kerugian yang diderita negara kita mencapai Rp 18 trilyun-Rp36 trilyun tiap
tahunnya. Hal ini memang kurang bisa dicegah oleh TNI AL sebagai lembaga yang
berwenang dalam mengamankan wilayah laut Indonesia, karena seperti kita ketahui
keadaan alut sista (alat utama sistem senjata) seperti kapal perang yang dimiliki
TNI AL jauh dari mencukupi. Untuk mengamankan seluruh wilayah perairan
Indonesia yang mencapai 5,8 km2, TNI AL setidaknya harus memiliki
500 unit kapal perang berbagai jenis.
Memang jika kita menengok kembali sejarah, di zaman Presiden Soekarno
Angkatan Laut kita pernah menjadi keempat terbesar di dunia setelah Amerika
Serikat, Uni Soviet,dan Iran. Akan tetapi semuanya hanya bersifat sementara
karena tidak dibangun atas kemampuan sendiri, namun karena bantuan Uni Soviet
dalam rangka permainan geopolitik.
Sebenarnya
apa yang salah dari pengelolaan laut Indonesia. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan pemanfaatan laut sebagai potensi bangsa yang dahsyat itu terabaikan
di antaranya yaitu lemah pengamanan, lemah pengawasan, dan lemah koordinasi
dari negara. Sebenarnya Indonesia memiliki Maritime Surveillance System (sistem
pengamatan maritim) pada sebuah institusi militer yang domainnya memang laut.
Maritime Surveillance System
dititikberatkan pada pembangunan stasiun radar pantai dan pemasangan peralatan
surveillance di kapal patroli, untuk kemudian data-data hasil pengamatan dari
peralatan yang terpasang tersebut dikirim ke pusat data melalui media
komunikasi data tertentu untuk ditampilkan sebagai monitoring dan untuk diolah
lebih lanjut. Karena itu, sistem ini lebih cenderung berlaku sebagai alat bantu
penegakan keamanan di laut, meski sangat mungkin dikembangkan lebih lanjut
sebagai alat bantu pertahanan.
2.5 Upaya Pemanfaatan Kekayaan Laut
Indonesia
Pemerintah hendaknya harus
bekerja lebih keras dalam mencari penyelesaian masalah ini agar eksplorasi
serta pemanfaatan kekayaan laut kita dapat dilaksanakan secara optimal dan
terarah. Negara kita perlu mempunyai kebijakan kelautan yang jelas dan bervisi
ke depan karena menyangkut geopolitik dan kebijakan-kebijakan dasar tentang
pengelolaan sumber daya kelautan. Kebijakan mengenai berbagai
terobosan untuk mendayagunakan sumber daya kelautan secara optimal dan lestari
sebagai keunggulan kompetitif bangsa.
Mengingat potensi sumber daya
laut yang kita miliki sangat besar, maka kekayaan laut ini harus menjadi
keunggualan kompetitif Indonesia, yang dapat menghantarkan bangsa kita menuju
bangsa yang adil, makmur, dan mandiri. Memang untuk mewujudkan cita-cita
tersebut perlu adanya koordinasi berbagai pihak dan dukungan dari masyarakat.
Seyogyanya harus ada perubahan paradigma pembangunan nasional di masyarakat
kita dari land-based development menjadi ocen-based development. Pembangunan di
darat harus disinergikan dan diintegrasikan secara proporsional dengan pembangunan
sosial-ekonomi di laut. Perlu adanya peningkatan produksi kelautan kita dengan
cara memberikan penyuluhan kepada para nelayan, pemberian kredit ringan guna
membeli perlengkapan untuk menangkap ikan yang lebih memadai, serta pembangunan
pelabuhan laut yang besar guna bersandarnya kapal-kapal ikan yang lebih besar.
Peningkatan produksi juga
meliputi sektor bioteknologi perairan, mulai dari proses produksi (penangkapan
ikan dan budidaya), penanganan dan pengolahan hasil, serta pemasarannya. Selain
itu, harus ada perhatian terhadap sektor wisata bahari dengan adanya perbaikan
mencakup penguatan dan pengembangan obyek wisata bahari dan pantai, pelayanan,
pengemasan serta promosi yang gencar dan efektif.
Dengan berbagai kebijakan
kelautan yang ditempuh ini, diharapkan adanya pembangunan kelautan yang
sinergis dan terarah serta menyeluruh, sehingga tidak mustahil dengan
pemanfaatan kekayan laut yang optimal akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi
secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia menuju
Indonesia yang adil, makmur, dan mandiri.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional.
Hakikat Wawasan
Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut
berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap,
dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara
Indonesia.
Kedudukan (status) wawasan nusantara
adalah posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya
yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan
geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Fungsi
wawasan nusantara menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu
dalammenentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan danperbuatanbagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagiseluruh rakyat
indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Indonesia
memiliki 5 (lima) keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara-negara lain
di dunia, yaitu: Marine Mega Biodiversity, Plate Tectonic, dan Dynamic Oceanographic and Climate Variability.
Laut kita
mengandung banyak sumber daya yang beragam baik yang dapat diperbaharui seperti
perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan plasma nutfah
lainnya atau pun sumber daya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan
gas bumi, barang tambang, mineral, serta energi kelautan seperti gelombang,
angin, dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion) yang sedang giat dikembangkan
saat ini.
3.2 SaraN
Pemerintah dan masyarakat harus selalu bekerjasama agar dapat memanfaatkan
kekayaan laut secara optimal dan terarah. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi
kelautan, yang juga akan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments
Post a Comment