Ilmu Alamiah Dasar: Alam Semesta dan Sistem Tata Surya
ALAM SEMESTA DAN SISTEM TATA SURYA
PENGERTIAN ALAM SEMESTA

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Pengertian
alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron,
sel, amuba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi.
(Abdullah dan Eny : 34)
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari banyak kumpulan bintang di alam semesta. Berikut teori-teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta :
1.
Teori
Keadaan Tetap (Steady-state theory)
Teori
ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta
dimanapun dan bilamanapun tetap sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta
terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam
semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi
satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai
jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara
ringkas menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi
tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak
terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya. Tanpa awal dan tanpa akhir.
Dengan
diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi bumi yang dihubungkan
dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari hasil pemotretan satelit,
maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat
galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spektra
yang menuju ke panjang gelombang yang lebih besar yaitu menuju merah. Dari
hasil penemuan ini menggunakan bahwa alam semesta selalu mengembang (ekspansi)
dan menipis (kontraksi).
2.
Teori
Dentuman Besar (Big-bang theory)
Hipotesis teori
dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George Lematitre. Teori
ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai dari sebuah primeval atom
atau atom yang sangat padat. Suatu saat karena terlalu padat dan memiliki
energi kalor yang tinggi, atom ini meledak hingga semua materinya terlempar ke
seluruh penjuru ruang hampa yang ada di sekitarnya. Sejak ledakan itu, semua
partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid, meteorid, dll.) berekspansi
hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut timbulah dua gaya yang saling
berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan
bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum
teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan
kiamat.
Pengertian Tata Surya

* Matahari
Matahari
memiliki garis tengah 1.392.000 km dengan massa 331.950 massa bumi. Temperatur
permukaan matahari mencapai 6.000°K, inti mencapai 15.000.000°K, bintik-bintik
hingga 4.000°K, dan tekanan mencapai 400 x 109 atm bumi.
* Planet-palenet
Bagian berikutnya dalam sistem tata surya adalah planet-planet yang
mengitari matahari sebagai pusat tata surya. Ada 7 planet berbeda ukuran
yang mengitari matahari. Ketujuh planet tersebut secara berurutan dari
yang terdekat ke matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berikut penjelasan mengenai
masing-masing planet tersebut.
a. Merkurius
Planet ini berada sekitar 58 juta km dari matahari. Meskipun tidak bisa dilihat secara kasat
mata, planet ini akan terlihat ketika fajar atau senja. Karakteristik lainnya dari planet ini antara
lain merupakan planet terkecil, bersuhu 427 derajat Celsius pada siang dan 184 derajat Celsius
pada malam harinya, serta memiliki periode rotasi 59 hari.
b. Venus
Planet kedua yang dekat dengan matahari ini berjarak 108 juta km dari matahari. Seperti
merkurius, venus juga bisa dilihat saat pagi dan senja. Karakteristik dari venus ini yaitu
permukaan planet yang diliputi awan karbondioksida tebal serta suhu panas seperti gunung
api dan lahar. Seperti merkurius, planet ini tidak memiliki satelit sehingga periode rotasinya
lama, yaitu 243 hari.
c. Bumi
Salah satu planet penting dalam sistem tata surya ini merupakan planet yang mendukung
adanya kehidupan. Planet ketiga terdekat dari matahari ini memiliki satu satelit alami bernama
bulan. Bumi memiliki periode rotasi 24 jam dan revolusi 365,25 hari.
d. Mars
Planet yang memiliki ukuran lebih kecil dibanding bumi ini berjarak 228 juta km dari
matahari. Planet dengan periode rotasi 24,6 jam ini juga memiliki dua satelit bernama Phobos
dan Deimos. Karakteristik dari planet ini adalah adanya banyak lubang ledakan pada belahan
selatan mars dan adanya arus lahar gunung berapi di belahan utara mars.
e. Jupiter
Planet terbesar dalam tata surya ini memiliki karakteristik warna merah yang berasal dari gas
yang mengelilingi planet. Planet dengan rotasi 9,8 jam ini memiliki jumlah satelit yang banyak,
yaitu 16 satelit yang beberapa diantaranya yaitu Ganymeda, Calisto, dan sebagainya.
f. Saturnus
Planet tercantik dalam sistem tata surya ini disebut demikian karena memiliki cincin besar
yang melingkarinya. Cincin tersebut tersusun atas gas dan butiran debu. Planet yang memiliki
periode rotasi 10,6 jam ini memiliki satelit yang salah satunya bernama Titan.
g. Uranus
Planet ini memiliki karakteristik permukaan yang berupa samudra dari gabungan metana
dan amoniak. Pada atmosfirnya, planet ini diliputi oleh sebagian besar helium dan hydrogen.
h. Neptunus
Planet yang terakhir yaitu neptunus merupakan planet yang terjauh dari tata surya. Planet
ini memiliki atmosfir yang tidak jauh berbeda dengan Uranus. Selain itu, permukaan planet
yang memiliki satelit bernama
Triton ini juga didominasi oleh lumpur dan batu-batuan samudra.
* Bumi
Lapisan bumi
yan cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman
rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer,
terdiri dari troposfer setebal 10 mil. Sesudah troposfer dengan ketebalan muali
10-50 mil, pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat menolak datangnya
sinar ultra violet berintensitas tinggi dari matahari yang dapat merusak
lapisan ionosfer.
* Bulan
Bulan memiliki
garis tengah 3476 km, jarak antara bulan bumi 354.336-404.320 km. Bulan tidak
memiliki atmosfer sehingga langit du bulan berwarna hitam kelam. Temperatur di
bulan pada siang hari mencapai 100°C dan pada waktu malam yang panjang,
temperaturnya turun sampai -150°C.
* Perubahan Iklim di Bumi
Dipengaruhi
oleh sistem atmosfer dan aktivitas manusia yang mampu menghasikan gas rumah
kaca. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai selimut bumi sehingga rasiasi panas
bumi tetap bertahan di bumi dan temperatur bumi makin meningkat.
Tanda-tanda
Perubahan Iklim
1. Kenaikan suhu
lokal
2. Panas ekstrem
dan atau kekeringan
3. Hujan ekstrem
dan/ atau angin
4. Perubahan
perilaku hewan dan tumbuhan
5. Naiknya
permukaan laut/pulau-pulau tenggelam.
* Benda-Benda langit lainnya
Sistem tata surya juga tersusun atas berbagai jenis benda-benda langit
selain matahari dan planet. Beberapa contohnya seperti meteor, komet,
asteroid, dan satelit. Meteor sendiri merupakan salah satu benda langit
yang berupa serpihat padat dan terbang secara tidak beraturan. Karena
sifat inilah, meteor terkadang menyasar dan ditarik oleh gravitasi bumi.
Apabila serpihan meteor berukuran besar dan tidak habis terbakar oleh
lapisan atmosfir bumi, benda tersebut akan jatuh ke bumi. Meteor yang
dapat mencapai permukaan bumi ini kemudian disebut dengan meteorit.
Sistem tata surya juga tersusun atas berbagai jenis benda-benda langit
selain matahari dan planet. Beberapa contohnya seperti meteor, komet,
asteroid, dan satelit. Meteor sendiri merupakan salah satu benda langit
yang berupa serpihat padat dan terbang secara tidak beraturan. Karena
sifat inilah, meteor terkadang menyasar dan ditarik oleh gravitasi bumi.
Apabila serpihan meteor berukuran besar dan tidak habis terbakar oleh
lapisan atmosfir bumi, benda tersebut akan jatuh ke bumi. Meteor yang
dapat mencapai permukaan bumi ini kemudian disebut dengan meteorit.
Benda langit yang terakhir, satelit, merupakan merupakan benda yang
mengitari benda lain di angkasa, benda ini terus mengitari benda lain
yang memiliki gaya gravitasi lebih besar. Beberapa planet yang memiliki
satelit alami adalah Bumi, Neptunus, Jupiter, Mars, Uranus, dan
Saturnus.
NAMA: VANYA AMANDA SETYAWANTI
KELAS: 1DA01
NPM: 47218204
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR PUSTAKA
- http://mybloghaenes.blogspot.com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
- https://www.geologinesia.com/2017/10/sistem-tata-surya-dan-penjelasannya.html
Comments
Post a Comment