Ilmu Alamiah Dasar: Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Perkembangan
dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan
gejala-gejala alam, mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang
diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang
ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya. Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia
mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan.
Dari hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan yang baru. Setelah
manusia mempu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang mantap.
Perkembangan
IPA itu sendiri mulai berkembang sangat
lambat antara abad 15-16. Namum perkembangan IPA lebih pesat setelah
adanya konsep Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo yang dikenal sebagai
permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan induksi). Di
awal abad 20 perkembangan ipa khususnya bidang fisika makin berkembang pesat
setelah konsep fisika kuantum dan relativitas dan bermunculan beberapa
fisikawan yang terkenal seperti newton. Hal tersebut perlu di rebisi dan
penyesuaian dengan konsep ilmu pengetahuan ke ara pemikiran yang modern.
Perkembangan ipa tidak jauh dari kaitan Landasan Ilmu
Pengetahuan itu sendiri antara lain Sebagai Berikut :
1. Hipotesis
Merupakan strata ilmu yang paling rendah, berupa
dugaan atau prediksi yang diambil berdasarkan pengetahuan atau teori yang sudah
ada untuk menjawab penelitian yang sedang dilakukan.
2. Teori
Merupakan strata ilmu yang lebih tinggi dari
hipotesis, berupa landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun teori
masih mungkin untuk dikoreksi dengan teori baru yang lebih tepat.
3. Hukum dan dalil
Merupakan
strata ilmu yang paling tinggi, berupa teori yang telah diuji terus- menerus
dan diketahui tidak ditemukan adanya kesalahan.
Berikut ini adalah diagram perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam di uturkan melalui
Abad
15
16
19
20
Gb. 1. Diagram Periode Pengembangan IPA
-Pseudo
-Awal IPA
-revolusi industri -IPA
Modern
science
sekarang
-penemuan
mesin -alat riset canggih
-Mitos -Heliosentris
modern: mesin uap -telaah mikroskopik
-logika
-Liberalisme kertas, cetak, dll -penemuan anomali
-Penemuan
alat -penemuan
alat teori sebelumnya
bantu
lebih
baik
-konsep baru
(modern)
sifat: - mikroskopis
- analisis
tinggi
- abstraksi
dalam
Pengetahuan menjadi displin ilmu seperti yang dapat kita lihat sebagai
berikut:
Gb. 2.
Perkembangan IP Menjadi Berbagai Disiplin Ilmu
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
Ilmu Sosial
dan
Budaya
|
|
Sains Fisik
|
Sains Hayati
(Biologi)
|
|
· Fisika
· Kimia
· Astronomi
· Geologi
· Mineralogi
· Geografi
· Geofisika
· Meteorologi
· Oseanologi
· Dll
|
· Botani
· Zoologi
· Mikrobiologi
· Kesehatan
· Palaentologi
· Fisiologi
· Taksonomi
· Dll
|
· Bahasa
· Sosiologi
· Pendidikan
· Sejarah
· Antropologi
· Etnologi
· Seni dan Budaya
· Psikologi
· Ekonomi
· Dll
|
Didukung oleh Matematika/Statistika dan Informatika
|
Ilmu pengetahuan akan terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang
tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipunyai atau diketahuinya.
Berdasarkan hal tersebut, maka ilmu pengetahuan merupakan siklus ilmu dengan
penelitian sebagai intinya yang tidak pernah terputus. Bahkan ia akan semakin
membesar dan meluas.
Penggolongan IPA menjadi “klasik” dan “modern” sama sekali bukan berkaitan
dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini lebih mengacu
kepada konsepsi, yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu fenomena alam.
IPA klasik yang telaahannya mengikuti kaidah ilmu
tradisional berdasarkan pengalaman, kebiasaan, dan bersifat makroskopik.
Sedangkan IPA modern yang bersifat mikroskopik, muncul berdasarkan penelitian
maupun pengujian dan telah diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai
disiplin ilmu yang ada.
Sejarah Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam
a. Zaman Kuno
Pengetahuan
yang dikumpulkan pada zaman kuno berasal dari kemampuan mengamati dan
membeda-bedakan, serta dari hasil percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial
and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima sebagaimana adanya,
belum ada usaha untuk mencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Pada saat
manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan berhitung maka pengetahuan
yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus. Misalnya
dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli astronomi Babilonia
menetapkan pembagian waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7
hari dan hari dalam 24 jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit
dalam 60 detik. Kemudian satuan enam puluh ini juga digunakan untuk
pengukuran
sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1 derajad dan satu
lingkaran penuh sama dengan 360o.
Demikian pula ahli Babilonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari,
tiap 18 tahun tambah 10 atau 11 hari. Ini terjadi kira-kira 3000 SM.
Pada tahun
2980-2950 SM telah dapat dibangun piramid di Mesir untuk menghormati dewa agar
tidak terjadi bahaya banjir di sungai Nil. Pembangunan piramid itu menunjukkan
bahwa pengetahuan teknik bangunan dan matematika khususnya geometri dan
aritmatika telah maju. Kurang lebih tahun 1.600 SM orang mesir telah menghitung
keliling lingkaran sama dengan tiga kali garis tengahnya sedang luas lingkaran
sama dengan seperdua belas kuadrat kelilingnya.
b. Zaman Yunani Kuno
Perkembangan
ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani, disebabkan oleh
kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap ini manusia tidak
hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba
mencari jawab tentang asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu.
1. Thales (624-548 SM)
Ahli filsafat
dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Ia dianggap orang pertama yang
mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Thales berpendapat bahwa
pangkal segala sesuatu adalah air: dari air asal segala sesuatu, kepada air
pula ia akan kembali. Disamping itu dia juga menyatakan bahwa bintang mengeluarkan
cahaya sendiri, sedangkan bulan menerima cahaya dari matahari.
2. Anaximenes (588-526 SM
Berpendapat
bahwa zat dasar adalah udara. Segala zat terjadi dari udara yang merapat dan
merenggang. Pendapat ini mungkin dihubungkan dengan kenyataan bahwa manusia itu
tergantung kepada pernafasan.
3. Anaximander (610-546 SM)
Berpendapat
langit dengan segala isinya itu mengelilingi bumi dan sebenarnya langit yang
nampak itu hanya separohnya.
4. Heraklitos (535-475 SM)
Menyatakan
bahwa api adalah asal segala sesuatu, sebab api ini yang menggerakkan sesuatu,
menghidupkan alam semesta, yang berubah-ubah sifatnya didalam proses yang
kekal. Yang kekal hanyalah perubahan, segala sesuatu adalah mengalir.
5. Pythagoras (580-499 SM)
Mengemukakan 4
unsur dasar yaitu bumi, air, udara, dan api. Dalam bidang matematika menemukan
dalil yang terkenal yaitu bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah segi tiga
siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi sikusikunya.
6. Empedokles (495-435 SM)
Menerima 4
unsur dasar menurut Pythagoras dan menyatakan bahwa sifat segala benda terjadi
dari pencampuran keempat unsur itu dalam perbandingan yang berbeda. Keempat
unsur itu adalah sifat panas, dingin, basah dan kering. Kering dan dingin
membentuk bumi, panas dan kering unsur pembentuk api. Air dari basah dan
dingin, udara dari basah dan panas. Selain itu juga dinyatakan bahwa segala
benda yang sejenis akan tarik menarik, sedang yang berlawanan akan tolak
menolak.
7. Leukippos dan Demokritos (460-370 SM)
Dalam mencari
unsur dasar dari segala sesuatu Leukippos & Demokritos mengemukakan teori
atom sebagai berikut : Zat memiliki bangun butir. Segala zat terdiri atas atom,
yang tidak dapat dibagi, tak dapat dimusnahkan tak dapat diubah. Atom-atom dapat
berbeda dalam jumlah dan susunan atom. Semua perubahan akibat dari penggabungan
dan penguraian atom menurut hukum sebab akibat. Tidak ada masalah kebetulan dan
ciptaan. Yang ada hanyalah atom dan kehampaan.
8. Plato (427-345 SM)
Menyangkal
teori atom, yang menganggap bahwa kebaikan dan keindahan itu timbul dari
sebab-akibat mekanik. Plato menyatakan bahwa pengetahuan yang benar adalah yang
sejak semula telah ada dalam alam pikiran atau alam ide. Apa yang nampak oleh
pancaindera hanyalah bayangan belaka. Pengalaman yang kekal dan benar adalah
yang telah dibawa oleh roh dari alam yang gaib.
9. Aristoteles (384-322 SM)
Menerima 4
unsur dasar: tanah, udara, air dan api dan menambahkan unsur yang kelima yaitu
eter atau "quint essentia". Ia menganggap unsur yang satu dapat
berubah menjadi unsure yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah. Dari air
dan tanah yang menjadi masak terjadi garam, biji dan logam. Emas adalah logam
yang tidak mengandung tanah. Logam perak, tembaga, timah putih dan besi, pada
dasarnya banyak mengandung tanah. Semua logam akan mengalami proses memasak
menjadi logam mulia, yaitu emas. Pendapat bahwa unsur berubah menjadi unsur
lain inilah yang menjadi dasar dari alkimia untuk mengubah logam biasa menjadi
emas. Pendapat Aristoteles yang lain adalah bahwa untuk mencari pengetahuan
yang benar adalah dengan jalan pikiran secara deduktif. Berbeda dengan Plato,
Aristoteles menyangkal bahwa pengetahuan yang benar itu berasal dari dunia yang
gaib. Melainkan menghargai pengetahuan yang diperoleh dan dibuktikan dengan
pancaindera.
10. Ptolomeus (127-151)
Berpendapat
bahwa bumi sebagai pusat jagat raya, bintang dan matahari mengelilingi bumi
(geosentrisme). Planet beredar melalui orbitnya sendiri dan terletak antara
bumi dan bintang. Karya Ptolomeus ditulis sekitar tahun 150 dan diberi nama
Syntaxis, yang kemudian oleh bangsa Arab dinamakan Almagest yang menjadi
ensiklopedia dalam ilmu perbintangan. Pendapat dan pandangan dari Aristoteles
serta Ptolomeus berpengaruh sangat lama sampai dengan menjelang zaman modern,
yaitu sampai zaman Galileo, Geosentrisme diganti dengan heliosentris (matahari
sebagai pusat jagat raya).
c. Zaman Pertengahan
* Zaman Alkimia (abad 1-2)
Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan menambahkan tiga
lagi, yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini pengertian usur lebih
dimaksudkan sebagai sifatnya daripada unsur itu sendiri.
Air raksa =
logam yang mudah menjadi uap.
Belerang =
mudah terbakar dan memberi warna.
Garam = tak dapat terbakar dan bersifat tanah.
* Zaman Latrokimia (latros = Tabib)
Tokoh-tokoh yang ada pada zaman ini diantaranya:
a). Al-Khowarizi (780 - 850 M)
Seorang ahli Aljabar dan Aritmatika. Dalam bukunya Al Jabr wal Mukabala
(Pengutuhan kembali dan pembandingan), memperkenalkan asas algorisme yang
merupakan sistem hitungan nilai angka menurut tempatnya dari kanan ke kiri
yaitu satuan, ribuan, dan seterusnya. Hal ini kemudia menjadi dasar penggunaan
system decimal.
b). Niarizi (wafat tahun 922 M)
Menulis sejumlah buku tentang cuaca dan iklim serta pengetahuan tentang
bintang, Niarizi juga membuat planetarium dan alat bantu ilmu bintang untuk
menggambarkan gerak benda-benda langit dan mengukur jaraknya.
c). Ar-Razi (866 - 909 M)
Oleh
bangsa Eropa dikenal sebagai Rezes, adalah tokoh kedokteran dan kimia. Ar-Razi
adalah orang pertama yang mendiagnosa penyakit cacar dengan membedakan atas
cacar air dan cacar merah. Sebagai ahli kimia Ar-Razi menemukan air raksa.
d). Ibn Sina (980 - 1037 M)
Dikenal
pula dengan Nama Avicena, adalah tokoh kedokteran. Bukunya Al-Qanun fi'ith
Thibb (pedoman kedokteran) adalah buku terluas yang dipergunakan dalam dunia
kedokteran. Karya-karyanya yang lain sebanyak 170 judul diterjemahkan kedalam
bahasa latin.
e). Ibn Baithar (wafat 1248 M)
Di
dunia barat dikenal dengan nama Alpetragius. Seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang
mengarah pada applied sciece dibidang obat-obatan. Dalam bukunya Al-Adwiyati'l
Basttithah (Ramuan Sederhana) Ibn Baithar mengemukan 1400 ramuan obat, 300
diantaranya adalah temuannya sendiri. 200 ramuan diantaranya merupakan ramuan
tumbuh-tumbuhan. Buku ini dicetak pula dalam bahasa latin dengan judul
Simplicia (1758).
f). Al-Ashama'l (740 - 828 M)
Sarjana ilmu hewan. Dalam bukunya Al-Hayawan, dia menguraikan tentang singa,
harimau, gajah, unggas dalam alamnya serta perpindahannya berhubungan dengan
musim.
Secara garis besar, sumbangan bangsa Arab dalam
perkembangan pengetahuan alam adalah:
1. Menerjemahkan
karya-karya peninggalan Yunani, mengembangkan, dan menyebarkannya
ke Eropa.
2. Mengembangkan metode
eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam
bidang kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.
3. Memantapkan penggunaan system bilangan dengan dasar sepuluh.
d. Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan
Alam
Pengetahuan
yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan sudah banyak tetapi
belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya
pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah
alat sempurna dikembangkan metode eksperimen.
1.
Roger Bacon (1214-1294)
Menyatakan bahwa pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang
berdasarkan
kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalamnan, penyelidikan
dan
percobaan. Matematika merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci untuk
mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
2.
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Pernah menyatakan bahwa: Percobaan tidak mungkin sesat, yang tersesat adalah
pandangan
dan pertimbangan kita.
3.
Francis Bacon (1561-1626)
Berpendapat bahwa cara berfikir induktif merupakan satu-satunya jalan untuk
mencapai
kebenaran. Hanya percobaan dan penyelidikan yang menumbuhkan pengertian
terhadap
keadaan alam. Mulai saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkansehingga
cara
memperoleh pengetahuan dilakukan dengan langkahlangkah:
1) Observasi dan pengumpulan data
2) Menyusun model atau ramalan generalisasi
3) Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan atau
generalisasi
sehingga diperoleh kesimpulan atau hukum yang lebih mantap.
4.
Nicolas Copernicus (1473-1543)
Ahli astronomi, matematika dan pengobatan.
Karyanya adalah:
1) Matahari adalah pusat
dari sitim tatasurya (heliosentrisme)
2) Bumi mengelilingi
matahari sedangkan bulan mengelilingi bumi.
5.
Johannes Keppler (1571-1630)
1) Orbit dari semua planet berbentuk elips.
2) Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan
matahari selalu
melintas bidang yang luasnya sama.
3) Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk
mengelilingi matahari
adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dengan
matahari.
6.
Galileo Galilei (1546-1642)
Antara lain menemukan 4 hukum gerak, penemuan tata bulan planet Jupiter,
mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukum Keppler. Ia juga menyatakan
bahwa bulan tidak datar, penuh dengan gunung, planet Mercurius dan Venus tidak
memancarkan cahaya sendiri dan juga menemukan 4 buah bulan pada planet Jupiter.
Penemuannya ini didasarkan atas pengamatan dengan alat teropong bintangnya.
Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum
dan relativitas pada abad 20. Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA
secara keseluruhan dan menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian
konsep ke arah yang modern. Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang
berkembang, yakni IPA Klasik dan IPA Modern.
Peranan
Ilmu Pengetahuan Alam
1. Dalam Memenuhi Kebetuhan Manusia
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi
sudah ada
atau manusia
sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri
dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah
menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
Terkait dengan
teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku
dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan
masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of
utilizing scientific knowledge. Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1)
merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia. Menurut
Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun
yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun
istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “
atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat
diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya
adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan
akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat
lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai”
keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia”Pengertian
teknologi secara umum adalah:
* Proses yang
meningkatkan nilai tambah
* Produk yang
digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
* Struktur atau
sistem dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif,
di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
2. Dalam Perikebutuhan Manusia
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar
atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi
mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada
aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba
untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba
mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan
penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara
alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang
sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang
untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.
Konsep-konsep
IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui
orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat
diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini
merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses
optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek
(benda dan energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan
konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang
normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali
ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan
ke dalam konsep-konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau
normal agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai
konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan
IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.Dampak atau
efek dari ilmu alamiah dan teknologi yang telah dikembangkan manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhannya sehingga lebih mudah dan menyenangkan dapat
bersifat positif artinya benar-benar bermanfaat, dan dapat juga bersifat
negatif, karena menimbulkan akibat sampingan. Akibat itu bila dibiarkan akan
membawa malapetaka. Karena itu, manusia setalah mengetahui beberapa hasil ilmu
alamiah dan teknologi , mencoba mengatasi juga dengan ilmu alamiah dan
teknologi yang baru.
Dampak
atau efek dari ilmu alamiah dan teknologi yang telah dikembangkan manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhannya sehingga lebih mudah dan menyenangkan dapat
bersifat positif artinya benar-benar bermanfaat, dan dapat juga bersifat
negatif, karena menimbulkan akibat sampingan. Akibat itu bila dibiarkan akan
membawa malapetaka. Karena itu, manusia setalah mengetahui beberapa hasil ilmu
alamiah dan teknologi , mencoba mengatasi juga dengan ilmu alamiah dan
teknologi yang baru.
1.
Sandang
Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi telah banyak sumbangannya dalam
bidang sandang; andaikata tidak, maka barang???? kita masih hidup dalam zaman
purba di mana manusia dalam zaman purba masih menggunakan kulit kayu atau
daun-daun sebagai penutup tubuh kita. Baik pada abad yang lalu maupun masa kini
ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan
sandang berupa mesin-mesin tekstil. Dengan teknologi itu orang tidak perlu
menunggu terlalu lama hasil serta tanaman kapas. Dengan serat-serat sintetis
itu orang dapat membuat serat secara besar-besaran dalam waku yang
singkat.
Dapak negatif dari segala penemuan Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi ini
sehubangan
dengan
polimersintetis yaitu bahwa bahan-bahan berupa polimersintetis itu yang dalam
kata sehari-hari disebut “plastik” menimbulkan keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya sudah jelas kita dapat memproduksi serat tekstil untuk sandang,
bahkan hampir semua kebutuhan sehari-hari yang berupa alat rumah tangga tidak
luput dari penggunaan plastik sebagai bahan dasarnya. Yang menjadi masalah
sekarang ialah bahwa sampah-sampah plastik itu tidak dapat dihancurkan oleh
bakteri-bakteri pembusuk. Untuk menjawab tantangan ini kiranya perlu diciptakan
cabang Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi yang lebih maju lagi misalnya dengan
menciptkan jenis polimer yang dapat dihancurkan oleh bakteri pembusuk dengan
jalan mencampur polimer itu dengan suatu bahan lain yang menjadi makanan
bakteri pengurai. Cara lain ialah memusnahkan sampah plastik itu dengan
membakarnya atau mengolahnya kembali menjadi bahan plastik lagi.
2. Papan
Dikemukan bahwa burung camar semua pandai membuat sarang yang begitu indah,
namun
setelah berabad-abad
alamnya ternyata tidak terlihat adanya kemajuan sedikit pun. Burung itu membuat
sarangnya secara naluri. Berbeda dengan manusia yang oleh Tuhan diberi karunia
keunggulan berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat
menyempurnakan rumah tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian
berkembang lagi menjadi rumah diatas tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi
pada masa kini kita telah mampu membuat rumah tembok dengan penuh kenyamanan.
Untuk mencapai puncaknya orang tidak perlu meniti tangga langkah demi langkah,
tetapi cukup tekan tombol dan beberapa detik kemudian sampai ke lantai yang ke
60 dan seterusnya. Uraian diatas menunjukkan dampak positif Ilmu Pengetahuan
Alam dan teknologi dalam bidang papan. Sebagai contoh dengan alat-alat modern,
sekarang orang begitu mudah membabat hutan untuk bangunan atau perabot lainnya.
Pohon-pohon yang relatif mudah yang sehausnya tidak boleh dibabat, sehingga
menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian
sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir dan selanjutnya rantai itu
sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara
langsung menikmati hasil hutan itu.
3. Pangan
Dampak positif ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dibidang pangan telah
jelas dikemukakan di muka, misalnya saja dalam memperoleh bibit unggul yang
banyak produksinya dalam waktu yang relatif singkat melalui nuklir. Sumbangan
Ilmu Pengetahuan Alam di bidang pangan pun telah banyak dimanfaatkan orang misalnya
dengan cara pemupukan yang tepat dan penggunaan bakteri yang sanggup menunjang
akar-akar tanaman mengambil zat hara dengan lebih baik sehingga produksi
bertambah banyak.
Dampak
negatif Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi juga ada, misalnya pemakaian racun
pemberantas hama tanaman (pestisida) ternyata tidak saja dapat memberantas
hama, tetapi juga membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen, meracuni manusia
itu sendiri. Karena itu kesadaran, kesadaran dan tanggung jawab manusia itu
sendiri juga perlu ikut di tingkatkan untuk kepentingan bersama dan generasi
yang akan datang.
3. Dalam Kebutuhan Industri
Dalam industri
itu terdapat tiga komponen, yaitu masukan (input), proses dan hasil-hasil
(output). Dari segi masukan, industri mempunyai dampak negatif misalnya, suatu
industri pembuataan kayu lapis membutuhkan bahan baku berupa kayu gelondongan
sebesar satu ton setiap hari, maka si pengusaha selalu berpikir akan adanya
persediaan kayu sebanyak itu setiap hari agar perusahaannya memperoleh keuntungan.
Pada
saaat proses, terjadi kebisingan-kebisingan di dalam penggergajian maupun
pemotongan-pemotongan kayu, yang sering terjadi adalah bahwa pihak perusahaan
lupa akan pengaruh buruk dari kebisingan itu terhadap para pekerja dalam pabrik
maupun manusia disekitarnya. Dari komponen hasil, dmapak Ilmu Alamiah dan
teknologi pada umumnya adalah positif, meskipun kadang-kadang tampak dampak
sosial yang negatif juga. Karena itu kita mengharapkan pembuangan limbah
industri yang tampaknya makin meningkat pada masa pembangunan saat ini tidak
akan membawa pengaruh negatif.
Terhadap Sumber Daya Alam:
a. Minyak
Bumi
Kita juga mengetahui bahwa minyak bumi merupakan bahan galian yang tidak
dapat
diperbaharui
(unrenewable), artinya sekali pakai habis. Minyak bumi itu berasal dari fosil
yang terbentuk secara alami dalam proses jutaan tahun lamanya yang jumlahnya
juga terbatas. Dan pada suatu saat minyak akan habis. Maka demi kelestarian
kehidupan di muka bumi , orang segera mencari gantinya. Berbagai alternatif
pengganti minyak bumi itu akan diuraikan dibelakang. Pada bagian pertama perlu
diketahui adalah dampak negatif, yaitu hasil pembakaran minyak bumi itu berupa
gas-gas oksida, antara lain karbondioksida yang berguna untuk fotosintesis
(pembentukan zat gula atau pati pada tanaman berhijau daun dengan bantuan
matahari) dan gas karbo monoksida yang bersifat sangat beracun. Gas CO ini
dapat meracuni sel-sel darah merah sehingga sel-sel itu tidak mampu berfungsi
lagi sebagai pengangkut oksigen dalam jaringan tubuh. Namun yang sangat
berbahaya adalah gas-gas yang mengandunng Pb (timah hitam) atau Hg (air raksa)
yang semuanya ini merupakan campuran premium agar premium mudah terbakar
(sebagai katalissator pembakar).
b. Batubara
Dapak negatif dari penambangan batubara akan menimbulkan , adanya cacing
tambang, marabahaya yang mungkin menimpa manusia-manusia penambang, karena gas
oksida dalam tambang itu sangat terbatas yang banyak adalah gas-gas bumi yang
menyesakkan napas yang mungkin mengandung CO, sulfur oksidan. Akhirnya gas-gas
yang timbul dari hasil pembakaran batubara hampir serupa dengan hasil
pembakaran minyak bumi. Minyak bumi dan batubara termasuk sumber daya alam yang
tak dapat diperbaharui (unrenewable). Jenis mineral misalnya seng, besi,
tembaga, dan sebagainya merupkan sumber daya alam yang juga tidak dapat
diperbaharui.
c. Air
Air walaupun merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui artinya
dipakai
dapat
dibersihkan kembali, tapi pembersihan itu tidak selalu dapat sempurna, sehingga
lama kelamaan air bersih yang kita perlukan makin hari makin menurun kuantitas
dan kualitasnya.
d. Hutan, Hewan dan Ternak
Hutan dan hewan atau ternak merupakan sumber daya alam yang dapat dipengaruhi,
tetapi
teknologi
modern dapat mengakibatkan sumber daya alam tersebut menjadi tidak berdaya atau
tidak dapat diperbaharui. Walaupun sumber daya alam itu dapat diperbaharui
tetapi ada batas toleransinya. Bila batas ini dilampau maka tidak lagi dapat
diperbaharui. Pemungutan ikan di laut dengan pukat harimau misanya akan
menjaring ikan yang besar sampai ke anak cucuknya sehingga generasi mudanya tak
dapat menggantikan generasi tua.
e. Tanah
Tanah pertanian sebagai sumber daya sebenarnya dapat diperbaharui artinya tanah
itu
dapat dipergunakan
berulang-ulang bila dipelihara dengan baik. Apabila tanah itu dibiarkan dalam
keadaan kosang lalu terkena erosi terus menerus, maka bagian tanah yang sumber
(berhumas) hilang dan tinggallah padas atau batu yang tidak lagi dapat menjadi
lahan yang dapat ditanami.
f. Sumber Daya
Zat Radioaktif
Zat radioaktif memang zat yang sangat berbahaya. Sejak ditemukannya oleh
Madame Curie telah nampak dampaknya yaitu orang-orang yang bekerja di
laboratoriumnya, bahkan terjadi kebocoran tidak dapat dihindarkan, tetapi
kebocoran itu tidak tampak seperti kebocoran minyak bumi atau batubara.
Bahayanya amat besar, meskipun telah memperhitungkan dengan sangat teliti,
tetapi bencana alam sering di luar perhitungan manusia, misalnya kekuatan
badai, banjir, gempa bumi dan sebagainya. Semua itu taruhannya adalah
keselamatan jiwa manusia, tidak hanya pekerjaannya, tetapi masyarakat
sekitarnya, misalnya kebocoran reaktor atom di Chernobile (Rusia) yang beberapa
tahun lalu. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982
tentang ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Sumber Daya, sebagai
berikut; Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber
daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati dan sumber
buatan.
Pada dasarnya sumber daya alam dapat dibagi menjadi:
1.
Sumber daya manusia, dimana tercakup kuantitas, kualitas pengetahuan dan
keterampilan
dan kebudayaan juga sarana dan lembaga swadaya masyarakat.
2.
Sumber daya fisik ( sumber daya alam dan buatan) dapat dibedakan :
- Sumber alam hayati, yang terdiri dari flora dan fauna.
- Sumber alam non hayati, meliputi tanah, air, udara,
mineral (minyak bumi, batu bara, gas
alam dan sebagainya ).
- Sumber daya strategis (semua mineral essensial) untuk
usaha Hankam, iklim, energi matahari.
Kedua sumber daya alam tersebut seringkali merupakan tulang punggung
pembangunan suatu negara, sehingga pengelolaannya harus tepat agar dapat
meningkatkan pembagunan suatu negara, taraf hidup dan kemakmuran bangsa di
negara tersebut. Artinya pemanfaat sumber daya alam untuk suatu produksi tidak
dapat berdiri sendiri tetapi harus memperhatikan kepentingan pemungkiman,
lingkungan perlindungan dan industri. Dengan demikian ada keseimbangan
penggunaan antara lingkungan yang satu dengan yang lain sehingga dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus.
NAMA: VANYA AMANDA SETYAWANTI
KELAS: 1DA01
NPM: 47218204
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR PUSTAKA
- http://elisabethvdgustanhai.blogspot.com/2016/08/materi-ilmu-alamiah-dasar-bab-1-bab-5.html
- http://amadsgtt.blogspot.com/
Comments
Post a Comment